Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali menyelenggarakan acara tahunannya yaitu Ultigraph. Mengangkat tema “Kalavikasana”, Ultigraph 2018 ingin para desainer agar selalu mengembangkan dirinya. Ultigraph 2018 berlangsung dari 12-16 November 2018, dan dibuka oleh Opening Ceremony pada 12 November 2018 di Lobby Gedung B Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Dalam Opening Ultigraph 2018 turut hadir Andri Seto Baskoro, perwakilan dari Student Development UMN, Mohammad Rizaldi, S.T., M.Ds. selaku Ketua Program Studi DKV UMN, Darfi Rizkavirwan, S.Sn., M.Ds., dosen DKV UMN serta perwakilan dari Duta Anti Narkoba UMN, finalis Mr. & Mrs. UMN serta perwakilan dari pihak sponsor Ultigraph 2018. Acara Ultigraph 2018 diresmikan secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Mohammad Rizaldi S.T, M.Ds. selaku Ketua Program Studi DKV UMN.
Pada awalnya Ultigraph merupakan festival desain grafis dan animasi, namun dikarenakan terdapat pemekaran Program Studi maka saat ini Ultigraph menjadi pameran desain grafis. Ultigraph yang ketujuh ini mengangkat tema “Kalavikasana” yang berasal dari Bahasa Sansekerta. Kalavikasana merupakan gabungan dari dua bahasa Sansekerta yaitu ‘Kala’ yang berarti sesuatu yang konstan dan ‘Vikasana’ yang memiliki arti perkembangan. Dalam Bahasa Inggris, Kalavikasana memiliki arti “Ever Evolving” atau terus berkembang. Selain melanjutkan tradisi penggunaan Bahasa Sansekerta pada Ultigraph, Jennifer Huang Mahasiswa Mahasiswa DKV UMN 2015 selaku Ketua Ultigraph 2018 mengunggapkan alasan lainnya penggunaan Bahasa Sansekerta sebagai tema Ultigraph, “Karena kita kan Universitas Multimedia Nusantaranya jadi kita mau menunjukkan khas Nusantaranya gitu, dari logonya juga kita aplikasi dari huruf Palawa”.
“Kalavikasana” dalam Ultigraph 2018 memproyeksikan sikap yang harus diambil oleh desainer untuk selalu berkembang. Selain itu, desainer harus selalu terbuka pada penemuan yang baru dan ikut berkembang agar dapat menjadikan hal tersebut sebagai peluang baru. “Kalau tahun ini kita melihat bahwa desainer grafis cepat puas dengan apa yang mereka miliki. Jadi mereka belajar kemudian bisa di satu hal terus stop disitu, mereka tidak berkembang untuk hal-hal baru. Dari situ kita mengambil tema Kalavikasana,” ungkap Jennifer.
Rangkaian acara Ultigraph 2018 terdiri dari pameran, workshop, seminar, on-brief competition, studio expo dan art market. Untuk pameran, terdapat 38 karya yang dipamerkan di Lobby Gedung B UMN. Karya-karya yang dipamerkan di Ultigraph 2018 melalui proses submisi dan dikurasi oleh Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI), Desain Grafis Indonesia (DGI) dan Asosiasi Profesional desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA). Sementara untuk kompetisi terdapat 13 submisi karya yang dikompetisikan dan dikurasi oleh Kamarupa, Antikode, Still Monkey dan Mata Studio. Karya yang ada pada pameran dan kompetisi Ultigraph 2018 merupakan hasil karya Mahasiswa dan Fresh Graduate dari seluruh Indonesia.
Ultigraph 2018 telah melakukan Roadshow ke Universitas yang ada di Jakarta, Tangerang. Semarang, Solo dan Yogyakarta untuk mempromosikan Ultigraph 2018 kepada para Mahasiswa Desain Grafis di seluruh Indonesia.
By Reviana Kristin Universitas Multimedia Nusantara News Service