Tak hanya menimba ilmu, Amelia Ruby Hagieswari dan Pius Eliezer dari program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) membuktikan bahwa mereka bisa menorehkan prestasi di bangku kuliah. Amel mendapatkan Gold Award untuk Kategori Print Ad dan Pius memperoleh Silver Award di kategori Corporate Identity dalam acara Bharatika Creative Design Festival 2017 di Surabaya, Sabtu (18/3) kemarin.
Dalam perlombaan ini, Amel diwajibkan membuat sebuah poster iklan tentang produk madu alami, yaitu nude forest honey yang mampu memberikan kesehatan dan kecantikan alami tanpa bahan kimia. Dengan brief tersebut, ia pun memutuskan untuk mengangkat tema ‘Traditional Treasure in Modern Indonesia’.
“Saya membuat poster berisi sekumpulan kakek yang melakukan akrobat motor sembari membawa madu. Saya melihat kebiasaan tradisional kakek dan nenek kita mengonsumsi bahan-bahan alami akhirnya membuat mereka bisa berumur panjang dan tetap bisa beraktivitas tanpa batas. Lalu, dikaitkan dengan dunia modern sekarang, saya terinspirasi satu berita untuk dari daerah Pantura di mana seorang kakek melakukan freestyle di atas motor sembari makan jagung. Dari situ terlihat bahwa bahwa masyarakat punya ketertarikan bukan hanya bisa berumur panjang tetapi juga bugar sehingga mampu melakukan aktivitas yang disukai. Makanya saya buat karya seperti itu,” papar Amel.
Ia sendiri mengakui bahwa tidak terlitas dalam benaknya untuk menjadi juara apalagi mendapat Gold Award. Sebab, ide dan karya peserta lainnya pun bagus dan tak kalah menarik. Apalagi, perlombaan ini menghadirkan juri-juri yang merupakan pakar di dunia desain dan advertising, seperti Meylissa Priscilla dari Leo Burnett, Aji Bekti dari Havas Worldwide Jakarta, Adrianka dari Tandaseru Detailed Imaging, Ernanda dari Makna Creative, Ismiaji Cahyono dari SunVisual, dan Eric Widjaja dari Thinking Room.
Berangkat dari prestasi ini, Amel berharap ke depannya akan semakin banyak mahasiswa-mahasiswa UMN lainnya yang juga menorehkan prestasi dalam berbagai perlombaan. “Ini adalah tahun terakhir bisa ikut lomba antar universitas sebelum lulus, jadi saya mencoba untuk mengikuti semua aktivitas yang ada. Sekalian bisa jadi modal CV di masa mendatang. Saya berharap, akan lebih banyak anak UMN yang juga mau ikut lomba dan berprestasi. Soalnya, tidak ada ruginya ikut lomba seperti ini karena kita akan selalu belajar untuk jadi lebih baik dan otomatis wawasan akan semakin terbuka,” kata Amel lagi.